Keinginan untuk cepat-cepat menimang bayi, timbul setelah menikah. Padahal pasangan perlu mempersiapkan diri terlebih dahulu. Ingin menjadi ayah dan bunda merupakan hal yang wajar dalam sebuah perkawinan. Tapi tekad kuat harus diikuti pula dengan persiapan fisik dan mental agar janin berkembang dengan baik, serta anda dan pasangan siap menghadapi rangkaian perubahan yang terjadi.
Persiapan yang perlu dilakukan
Sebelum memutuskan hamil, kondisi kesehatan istri dan suami harus benar-benar prima. Semakin sehat anda berdua, semakin sehat janin yang akan dilahirkan dan semakin mudah bagi calon ibu untuk menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi.
Untuk mencapai kondisi fisik prima, calon ayah dan bunda harus :
• Makan Makanan Sehat dengan Gizi Berimbang
Makanan yang anda makan berpengaruh terhadap kesehatan janin. Penuhi gizi empat sehat lima sempurna. Perbanyak makan buah dan sayuran serta hindari makan makanan manis atau berlemak terlalu banyak.
• Berobat Bila Sakit
Sebelum terlanjur hamil, sembuhkan dulu penyakit yang diderita istri. Berkonsultasilah ke dokter dan jangan sembarangan minum obat. Anda berdua sebaiknya hidup dalam lingkungan sehat dan mencegah penyakit dengan melakukan imunisasi teratur.
• Menghindari Rokok
Penelitian menunjukkan, ibu perokok bisa mengalami keguguran dan melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah. Rokok juga dapat mengurangi kualitas sperma, membahayakan plasenta dan menyebabkan janin kurang gizi. Penelitian juga menunjukkan bahwa anak dari ibu perokok, pada usia 5, 7, dan 11 tahun dapat mengalami hambatan pertumbuhan atau kesukaran belajar.
• Menghindari Minuman Beralkohol Dan Obat Terlarang
Alkohol dapat merusak sperma, ovum ( sel telur ) dan proses konsepsi ( pembuahan ), sehingga menyebabkan kehamilan sukar terjadi. Anda berdua dilarang minum alkohol melewati batas yang ditentukan. Ibu yang selama hamil menjadi peminum berat akan membahayakan perkembangan janin, mempengaruhi sistem syaraf dan otak janin dan menyebabkan keterbelakangan mental ketika anaknya lahir. Obat terlarang juga membahayakan janin dan si ibu sendiri.
• Berolahraga Untuk Menjaga Kebugaran
Latihlah otot tubuh untuk mempersiapkan diri menanggung beban kehamilan dan menghadapi persalinan. Pilih latihan ringan dan jangan terlalu memaksa diri. Sebaiknya ibu hamil berkonsultasi dengan dokter secara teratur, demi kesehatan diri dan janin yang dikandungnya.
Yang Dirasakan Istri
Masa kehamilan merupakan periode paling menakjubkan dalam kehidupan calon ibu. Masa ini tidak hanya menyangkut proses perubahan tubuh, melainkan juga mencakup proses perubahan peran dari wanita menjadi calon ibu. Perlahan tapi pasti, janin dalam kandungan tumbuh membesar menjadi bayi yang siap dilahirkan. Selam 9 bulan calon ibu mengalami berbagai perubahan dalam tubuhnya, baik secara fisik maupun emosi. Ada calon ibu yang langsung merasa mual, pusing dan muntah beberapa saat setelah haidnya terlambat, tetapi ada pula yang tidak merasakan apa-apahingga si kecil lahir.
Berbagai perubahan emosi juga dirasakan selama kehamilan. Rasa bahagia yang muncul setelah mendapat berita kehamilan, mungkin akan diselingi dengan perasaan cemas, tak berdaya atau kurang diperhatikan. Bila ibu hamil kurang mendapat dukungan suami dan lingkungan terdekat, bisa berakibat sering merasa sedih dan tidak bahagia. Menjelang persalinan, ibu hamil mungkin merasa gelisah dan tegang menunggu. Banyak calon ibu yang merasa terdorong untuk segera menyiapkan segalanya bagi bayi, takut ia keburu lahir. Dengan bertambahnya usia kehamilan, hubungan batin yang terjalin antara ibu dan calon bayi semakin kuat. Janin pun dapat berkomunikasi dengan si ibu dan mengerti ketegangan yang dirasakan dengan menendang kaki atau menggerakkan tubuhnya.
Yang Dirasakan Suami
Apa yang anda rasakan sebagai calon ayah ?Mungkin campuran antara rasa bangga, terharu, cinya dan cemas. Begitu bahagianya menerima berita kehamilan, menyebabkan anda ingin menyatakan ke seluruh dunia, bahwa anda adalah pria sejati yang akan memiliki keturunan. Saat anda memperhatikan perut istri yang semakin membuncit, mungkin anda ingin menciumi dan menumpahkan berbagai perasaan. Calon ayah memang perlu mengekspresikan perasaannya, agar mampu menunjukkan kasih sayang terhadap istri maupun calon bayi.
Selain gembira, anda juga bisa merasa kehilangan kebebasan, atau keteraturan hidup yang selama ini anda anggap penting. Mungkin pula di lubuk hati anda merasa cemas, mampukah menganggung beban tanggung jawab sebagai ayah. Mungkin anda juga bingung melihat sikap istri yang aneh selama mengidam dan tak mengerti bagaimana caranya menyenangkan hati dan mengurangi penderitaannya. Sejalan dengan bertambahnya usia kehamilan, anda yang sudah mempersiapkan diri menjadi ayah, umumnya akan bersikap lebih tenang dan bijaksana dengan banyak memberi perhatian dan menemani istri.Bila calon ayah mengerti apa yang terjadi pada diri istrinya yang sedang hamil dan memberikan dukungan positif, masa kehamilan akan dilalui sang istri penuh rasa bahagia.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar